Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Malang Gelar Dialog Keberagaman

MALANGMU.COM – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Malang menggelar Dialog Keberagaman, pada Minggu (11/08/2024).

Acara yang digelar di Aula BAU Universitas Muhammadiyah Malang itu menghadirkan para pembicara yang memiliki kepakaran dibidangnya.

Seperti Anggota DPR-RI terpilih 2024-2029 Ir Andreas Eddy Susetyo, Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, dan Nurbani Yusuf yang merupakan Ketua MUI Kota Batu.

Romo Benny Susetyo sapaan akrab Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP yang menjadi pembicara pertama dalam dialog tersebut, menyatakan Muhammadiyah adalah inspirasi Gerakan muda yang mencerahkan.

“Bung Karno, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bagian dari Muhammadiyah. Ibu Fatmawati jelas bagian dari Muhammadiyah. Muhammadiyah dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Gerakan Muhammadiyah, di Indonesia Timur, seperti Jayapura dan Kupang, misalnya, memberikan inspirasi di dunia Pendidikan.”

Benny melanjutkan, Gerakan Pendidikan seperti ini sesuai dengan pengamalan nilai Pancasila sila kelima.

“Keadilan sosial. Itu diwujudkan dengan juga pemerataan dalam dunia Pendidikan. Kenapa? Agar mental manusia terjajah itu dihapuskan. Sumber daya alam dan manusia dijajah dengan mentalitas seperti ini, akhirnya membawa kesengsaraan, kesenjangan sosial, kemiskinan.”

Sementara itu Nurbani Yusuf menyatakan bahwa Soekarno sampai kepada Puan Maharani adalah bagian dari keluarga Muhammadiyah.

“Soekarno itu murid dari K.H. Ahmad Dahlan, beliau punya nomor bangku. Ibu Fatmawati adalah bagian dari Muhammadiyah, aktivis Aisyiah, dan beliau adalah yang menjahit Sang Saka Merah Putih. Ayah dari Ibu Fatmawati adalah konsul dari Muhammadiyah di Bengkulu. Hal-hal ini hilang di kita, sehingga mudah kita mengganggap Bu Mega dan Bu Puan, misalnya, bukan bagian dari Muhammadiyah. Padahal dari kakeknya, semua bagian dari keluarga Muhammadiyah,” serunya.

Sayangnya dalam kesempatan tersebut, Ir Andreas Eddy Susetyo tak dapat hadir secara langsung membersamai 300 kader Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah.

Kendati pun demikian, Andreas tetap memberikan sambutannya via daring. Dalam pesan singkatnya, Andreas mengatakan bahwa Pemuda memilki peran penting dalam pembangunan bangsa ke depan.

Ia mengatakan bahwa Proklamasi Kemerdekaan RI 79 silam tidak akan terjadi tanpa adanya peran pemuda.

“79 tahun lalu, Bung Karno diculik oleh para Pemuda ke Renglas Dengklok untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Andreas.

“Tak lama berselang, Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Lagi-lagi Pemuda menjadi aktor utama dibalik kesejarahan bangsa ini,” ucapnya saat memberikan Stadium General via daring.

Seperti diketahui bahwa nama Andreas Eddy Susetyo bukanlah wajah yang asing para Pemuda di Malang khususnya Pemuda Muhammadiyah.

Sejauh ini Andreas selalu intens membangun komunikasi dan menyerap aspirasi dengan memfasilitasi konstituennya dengan berbagai program.

Tak hanya itu, Andreas juga banyak dikenal masyarakat lantaran konsisten dalam membina keberagaman umat di Malang Raya.

Sebagai sarana untuk membangun wawasan kebangsaan dan kebhinnekaan, Andreas kerap kali menjadikan program 4 pilar sebagai salah satu medianya.

Related Post