Dari Kajian Ramadan Tapak Suci Kabupaten Malang, Ingatkan Jebakan di Era digital

By Sholikhul Nur Mar30,2024

MALANGMU.COM – Pimpinan Daerah Tapak Suci Kabupaten Malang melangsungkan kajian Ramadan, bertempat di Masjid An-Nur Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Sabtu (30/3/24).

Tema yang diusung pada kegiatan ini, “Membangun Kesalehan Sosial untuk Beramar Ma’ruf Nahi Munkar di Era Digital”.

Kegiatan ini diawali sambutan Miskanudin, selaku Pendekar Utama Tapak Suci. Dia berharap, Tapak Suci selalu bisa membawa gerakan dakwah Muhammadiyah, dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

“Tapak Suci itu ada dimana-mana. Gerakan dakwahnya telah sampai mancanegara, tidak hanya di Indonesia. Meskipun begitu, perlu diingat, bahwa dimanapun kita berada haruslah senantiasa ingat implementasi ikrar yang selalu kita gaungkan,” pesan Miskanudin, Sabtu (30/3/2024).

Yakni, ‘Dengan Iman dan akhlak saya menjadi kuat. Tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah.

“Dengan begitu, semoga dimanapun Tapak Suci tetap harus membawa dakwah Muhammadiyah,” lanjutnya.

Udi hartoko, selaku Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pujon menyatakan, kegiatan bersama seni beladiri Tapak Suci ini memberikan gairah dan semangat yang baru.

Menurutnya, puncak pandemi lalu berdampak signifikan kepada kegiatan anak-anak muda dari pagi hingga sore hari. Mulai kegiatan sekolah ataupun keperluan yang lain.

Di sisi lain, lanjutnya, era digital merupakan sebuah keniscayaan dan menjadi pilihan, dalam menghabiskan waktu selama situasi pandemi. Dan, dampaknya masih terasa hingga kondisi normal saat ini.

Materi tentang perkembangan dunia digital saat ini, diberikan khusus dalam kajian ini oleh narasumber Zen Amiruddin, M.Si.,Med.Comms. Ia menjelaskan, bahwa era digital kini membawa jebakan yang bisa menipu.

Dikatakan Zen, setidaknya ada 4 pola jebakan yang ada di dunia digital. Dan, ini harus diketahui oleh siapapun. Pertama, adalah misinformasi atau miskomunikasi, dimana informasi yang disampaikan ada yang terlewat sehingga penerima informasi tidak tahu utuh tentang kebenarannya.

“Berikutnya, disinformasi, yaitu informasi itu sengaja disalahkan untuk kepentingan tertentu. Ketiga hoax, yakni informasi yang dimanipulasi untuk kepentingan tertentu. Dan terakhir, malinformasi (informasi salah kaprah),” bebernya.

Kegiatan ini sendiri diikuti puluhan peserta terdiri dari pendekar, pelatih, siswa Tapak Suci Cabang Pujon, serta delegasi Pimpinan Daerah Tapak Suci Kabupaten Malang. (*)

Penulis: Solikhul Nur
Editor: Choirul Amin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *